Dalam dunia desain interior, beberapa gaya berhasil mempertahankan relevansi mereka meskipun tren terus berubah. Gaya-gaya ini dikenal sebagai "timeless", yang berarti mereka tidak hanya modis pada satu periode tetapi terus memberikan estetika yang menawan dan fungsionalitas di sepanjang waktu. Bagi mereka yang tinggal di daerah tropis seperti Indonesia, memilih gaya desain timeless juga memungkinkan hunian tetap nyaman dan relevan dalam iklim yang panas dan lembap. Mari kita eksplorasi beberapa gaya desain interior yang timeless dan bagaimana relevansinya di rumah-rumah tropis pada tahun 2024.
1. Mid-Century Modern
Gaya Mid-Century Modern dikenal karena pendekatan fungsional, desain yang bersih, dan estetika yang minimalis namun elegan. Elemen kunci dalam gaya ini termasuk furnitur dengan garis-garis ramping, jendela besar yang membawa pencahayaan alami, dan penggunaan material alami seperti kayu.
Di rumah-rumah tropis, fitur-fitur seperti jendela besar sangat membantu dalam meningkatkan ventilasi alami dan pencahayaan, menciptakan ruangan yang terang dan sejuk. Material alami seperti kayu teak atau jati dan rotan, yang sering digunakan dalam desain Mid-Century, juga sangat cocok untuk iklim tropis karena kemampuannya dalam menyerap panas dan kelembapan.
Seperti yang diungkapkan oleh Cara Greenberg, penulis _Mid-Century Modern: Furniture of the 1950s,
“Desain Mid-Century Modern menekankan kesederhanaan, fungsionalitas, dan keindahan bentuk, yang membuatnya tetap relevan di masa kini.”
2. Scandinavian
Scandinavian merupakan gaya desain yang menekankan kesederhanaan, fungsionalitas, dan penggunaan warna-warna netral yang menenangkan. Elemen utama dalam gaya ini termasuk penggunaan furnitur minimalis, material kayu yang ringan, serta pencahayaan alami yang optimal.
Di iklim tropis, Scandinavian bisa diadaptasi dengan menambahkan ventilasi alami dan menggunakan material lokal seperti kayu jati atau bambu. Konsep less is more dalam Scandinavian juga sejalan dengan kebutuhan untuk menjaga rumah tetap sejuk dan lapang, meminimalkan penggunaan barang-barang dekoratif yang berlebihan.
Seperti yang dikatakan oleh Niki Brantmark, penulis Lagom: The Swedish Art of Living,
“Gaya hidup Scandinavian adalah tentang menemukan keseimbangan dalam segala hal, dan desain rumah mengikuti prinsip ini—menciptakan ruang yang tenang dan fungsional.”
3. Japandi
Japandi adalah perpaduan antara kesederhanaan minimalis Jepang dan fungsionalitas Scandinavian. Gaya ini menawarkan palet warna netral, garis yang bersih, dan penggunaan material alami. Keanggunan yang ditawarkan oleh Japandi sangat cocok untuk rumah tropis karena menciptakan ruang yang tenang dan sejuk, menggunakan ventilasi alami dan pencahayaan yang optimal.
Material kayu dan tekstil alami seperti linen dan kapas, yang sering digunakan dalam Japandi, sangat sesuai dengan iklim tropis karena membantu menjaga suhu ruangan tetap nyaman. Selain itu, tanaman indoor yang sering digunakan dalam desain Japandi juga berfungsi sebagai elemen dekoratif sekaligus penyejuk alami.
Norm Architects, yang sering mengaplikasikan gaya ini dalam desain mereka, menyatakan bahwa
“Japandi menciptakan ruang yang menggabungkan keanggunan Jepang dan efisiensi Scandinavian, ideal untuk kehidupan modern yang menghargai ketenangan.”
Rumah ini menggabungkan gaya Japandi dengan kayu alami dan tata letak ruang terbuka. Di rumah tropis, penerapan konsep ini dengan memaksimalkan ventilasi alami dan pencahayaan dapat memberikan kesejukan.
4. Industrial
Gaya Industrial, dengan penggunaan material mentah seperti beton, logam, dan kayu yang tidak diolah, telah menjadi salah satu gaya desain yang tetap populer sejak tahun 2000-an. Gaya ini menciptakan tampilan yang maskulin dan fungsional, sering kali menggunakan ruang-ruang terbuka dan ekspos elemen struktural.
Di rumah-rumah tropis, gaya Industrial bisa diadaptasi dengan menambahkan elemen-elemen alami seperti kayu dan tanaman untuk menyeimbangkan kesan dingin dari material mentah. Pencahayaan alami yang banyak dan penggunaan ventilasi yang efektif juga penting untuk menjaga rumah tetap nyaman dan sejuk.
Seperti yang pernah dikatakan oleh Tom Dixon, desainer industri asal Inggris,
“Desain Industrial memungkinkan kejujuran material, di mana struktur menjadi bagian dari estetika itu sendiri.”
5. Bohemian
Gaya Bohemian adalah tentang kebebasan berekspresi dan kreativitas. Karakteristik utamanya termasuk penggunaan warna-warna berani, tekstil berlapis, serta elemen-elemen dekoratif seperti karya seni, karpet, dan tanaman. Meskipun memiliki banyak elemen dekoratif, Bohemian bisa tetap fungsional jika diatur dengan baik, terutama di iklim tropis.
Di rumah tropis, penggunaan bahan-bahan ringan seperti kapas dan linen dapat menjaga kesejukan ruangan, sementara elemen dekoratif seperti tanaman indoor dan anyaman memberikan nuansa alami yang segar. Gaya ini sangat sesuai dengan generasi muda yang menghargai kepribadian dan kenyamanan dalam ruang mereka.
Justina Blakeney, desainer dan penulis _The New Bohemians_, mengatakan,
“Bohemian adalah tentang menciptakan ruang yang mencerminkan siapa kita—tanpa aturan ketat dan batasan desain.”
Rumah ini menggunakan pendekatan Bohemian dengan material lokal dan tekstil yang menciptakan suasana santai dan alami, relevan untuk rumah di daerah tropis.
Kesimpulan
Beberapa gaya desain interior memiliki sifat timeless karena kemampuannya beradaptasi dengan berbagai kondisi dan budaya. Gaya Mid-Century Modern, Scandinavian, Japandi, Industrial, dan Bohemian terus mempertahankan relevansinya hingga saat ini, bahkan di rumah-rumah tropis di Indonesia. Penggunaan material alami, pencahayaan yang optimal, serta fungsionalitas ruang membuat gaya-gaya ini cocok bagi mereka yang menghargai kenyamanan sekaligus estetika yang menawan. Bagi kaum dewasa muda, desain-desain ini juga menawarkan fleksibilitas untuk menggabungkan gaya hidup modern dengan prinsip-prinsip desain yang timeless.
Comments